Siapa bilang jika sistem tanam hidroponik adalah sistem tanam masyarakat modern? Sistem ini
justru telah lama dikenal sejak zama dahulu kala. Bahkan beberapa penelitian
menyebutkan bahwa sejarah hidroponik sama tuanya dengan piramida yang ada di
Mesir. Kala itu masyarakat Mesir yang tinggal di gurun pasir juga telah
menggunakan metode tanam hidroponik sederhana.
Sejarah Sistem Hidroponik
Sejarah
hidroponik rakit apung in dipercaya telah dilakukan oleh suku aztec. DI abad
10 dn 11 suku aztec telah becocok tanam dengan prinsip hidroponik rakit apung
ini , anda bisa lihat ilustrasi gambar diatas. Nah ternyata memang dari
dulu kreatifitas orang untuk berhidroponik telah ada, bedanya dulu orang
menanam seperti ini adalah cara mereka untuk bisa bertahan hidup karena tidak
bisa menanam tanaman di rawa pantai.
Sistem taman
gantung di Babilonia yang merupakan salah satu keajaiban dunia juga telah
mengadaptasi sistem ini meskipun belum menggunakan peralatan hidroponik seperti
sekarang. Sejarah juga mencatat bahwa sistem hidroponik telah digunakan
masyarakat kuno untuk menanam padi sekalipun. Tidak hanya digunakan oleh
masyarakat Babilonia saja, sejarah mencatat bahwa masyarakat Indian Aztec juga
telah mengenal sistem hidroponik tersebut dengan adanya kebun terapung atau
floating garden. Marcopolo, seorang penjelajah dari Spanyol juga menyebutkan
bahwa ia pernah melihat kebun terapung yang ditanam oleh masyarakat di China.
Sistem tanam
tersebut rupanya menginspirasi masyarakat modern untuk menggunakan metode tanam
yang sama. Sebuah penelitian di California, Amerika Serikat pada tahun 1934,
seorang peneliti dari Universitas California, Dr WF Gericke mengadaptasikan
teknik hidroponik yang digunakan masyarakat kuno tersebut dan mendapatkan
hasil tanaman tomat setinggi dua puluh lima kaki atau setara dengan. Hebatnya
tanaman tomat ini harus dipanen dengan menggunakan tangga. Sejak saat itu, sistem hidroponik modern mulai dikembangkan dan dikenalkan kepada
masyarakat luas. Dr Gericke selanjutnya dikenal sebagai bapak pertanian
hydroponik modern.
Sejak saat
itu metode tanam hidroponik banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Metode tanam yang tidak menggunakan tanah dalam sistem hidroponik dianggap
sangat menguntungkan seperti yang terjadi saat perang dunia ke II. Selama
perang dunia kedua tersebut, para tentara sekutu mengkonsumsi sayuran hasil
perkebunan hidroponik yang ditanam di area samudra Pasific Selatan. Dengan
menanam sayuran dengan metode hidroponik tersebut, para pasukan dapat
memperoleh nutrisi sayuran yang tentunya dibutuhkan untuk menjaga kesehatan
mereka selama masa perang.
Saat ini
sistem tanam dengan metode hidroponik telah banyak membantu dalam
mengatasi krisis makanan di beberapa negara terutama yang negara-negara dengan
tanah gurun yang kering dan tandus seperti lebanon, Kuwait, Israel, dan lain
sebagainya. Sistem tanam hidroponik juga menjadi solusi bagi mereka yang ingin
menanam tanaman atau sayuran di daerah yang sulit ditanami seperti halnya
menanam sayur di luar angkasa yang dilakukan oleh kosmonot Rusia atau tentara
Amerika yang menanam sayur di dalam kapal selam nuklir. Banyak kebun binatang
dan peternakan yang telah megadaptasi sistem hidroponik untuk menghasilkan
sayuran segar bahkan rumput yang hijau sebagai bahan pangan hewan peliharaan
atau ternak. Dan lebih hebatnya lagi sistem ini dapat digunakan di berbagai
wilayah dengan suhu yang berbeda baik di daerah bersuhu panas atau dingin
seperti Pulau Baffin dan daerah eskimo di bagian utara Kanada.
Banyak produsen sayur dan buah saat ini yang
memproduksi tanaman sayur dan buah secara besar-besaran dan dengan kualitas
yang baik. Jika anda ingin mulai menanam tanaman sayur atau buah di rumah atau
kebun anda sendiri maka pelajarilah terlebih dahulu segala sesuatu yang
menyangkut metode tanam hidroponik seperti cara kerja sistem hidroponik, ragam metode
tanam hidroponik, benih, nutrisi, media tanam dan terutama bagaimana tanaman
dapat tumbuh dengan menggunakan metode ini. Jika masyarakat kuno
Komentar
Posting Komentar